Friday 30 November 2012

Saat Iblis Menemui Ajal

Abu Laits Samarkandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Afnah bin Qays berkata: Saya pergi ke Madinah ingin bertemu dengan Omar bin Al Khattab RA, tiba-tiba saya bertemu dengan Ka’bul Ahbaar yang menceritakan dalam suatu majlis, “Ketika Adam AS sedang menghadapi saat kewafatan, baginda berkata: “Ya Rabbi, musuhku pasti akan mengejek padaku jika ia melihat aku telah mati, padahal ia diberi hingga hari kiamat”.

Maka di jawab Allah SWT: “Hai Adam, kamu langsung menuju ke syurga, sedang si celaka (iblis) ditunda hingga hari kiamat supaya merasakan sakit maut, sebanyak makhluk yang pertama hingga yang terakhir”. Lalu nabi Adam AS pun bertanya kepada malaikat Izrail: “Sebutkan kepadaku bagaimana rasa pedihnya maut”. Sesudah diterangkan oleh malaikat Izrail, nabi Adam AS pun berkata: “Tuhanku, cukup!! cukup!!”
Maka gemuruhlah suara para hadirin berkata: “Hai Abul Ishaq, ceritakan pada kami, bagaimanakah ia merasakan maut, pada mulanya Ka’abul Ahbaar menolak, tetapi kerana didesak, maka ia berkata: “Jika dunia sudah akhir dan hampir ditiup sangkakala, sedang orang ramai di pasar sedang sibuk bertengkar dan berdagang, tiba-tiba terdengarlah suara yang sangat keras di langit, sehingga separuh penduduk bumi pengsan kerananya selama tiga hari.


Bagi mereka yang tidak pengsan bingung bagaikan kambing ketakutan. Dalam keadaan hirik pikuk sedemikian, maka terdengarlah lagi satu suara gemuruh bagaikan suara halilintar yang sangat keras bunyinya, maka tidak seorangpun melainkan mati kerananya dan kesemua manusia, jin, binatang, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain makhluk mati, maka tiba giliran iblis laknatullah pula untuk merasainya.
Maka Allah SWT pun memerintahkan malaikat Izrail: “Aku telah menjadikan padamu pembantu sebanyak orang yang pertama hingga yang terakhir dan Aku telah memberikan kekuatan penduduk langit dan bumi dan kini Aku pakaikan kepadamu pakaian murka dan kemarahan, maka turunlah dengan membawa murka dan kemarahanKu kepada si celaka dan terkutuk iblis. Maka rasakan kepadanyakepedihan maut yang telah dirasakan oleh orang yang terdahulu hingga terakhir dari jin dan manusia, berlipat-lipat ganda, dan hendaknya kamu membawa tujuh puluh ribu malaikat yang kesemuanya penuh rasa murka dan kecemasan, dan tiap malaikat Zabaniyah membawa rantai dari neraka Ladha, dan cabutlah dengan tujuh puluh ribu bantolan dari neraka Ladha, dan beritakan pada malaikat Malik supaya membuka pintu-pintu neraka”.


Maka turunlah malaikat Izrail dengan bentuk yang sangat mengerikan, sehingga andai kata seluruh penduduk langit dan bumi dapat melihat bentuk yang mengerikan itu niscaya akan cair kesemuanya kerana tersangat ngeri akan keadaan bentuknya, maka apabila sampai kepada iblis laknatullah dan dibentaknya sekali sahaja, langsung ia pengsan dan berdengkur dan andaikan dengkur itu dapat didengari oleh penduduk timurhingga barat, niscaya pengsanlah kesemuanya.


Setelah sedar iblis laknatullah, lalu malaikat Izrail pun membentak iblis laknatullah sekali lagi: “Berhentilah hai penjahat!!!, kini aku rasakan padamu kepedihan maut sebagaimana dirasakan oleh banyaknya hitungan orang yang telah engkau sesatkan dalam beberapa abad yang engkau hidup, dan hari inilah hari yang ditentukan oleh Tuhan bagimu, maka ke manakah engkau akan lari!!”


Maka larilah iblis laknatullah lari ketakutan ke hujung timur, tiba-tiba malaikat Izrail muncul di hadapannya. Lalu iblis laknatullah pun menyelam ke dalam laut, namun malaikat Izrail tetap muncul di hadapannya, lantas ia dilemparkan oleh laut, maka ia berlari keliling bumi, namun tetap tidak ada tempat untuknya berlindung. Kemudian iblis laknatullah berdiri di tengah dunia di kubur nabi Adam AS sambil berkata: “keranamu aku telah menjadi celaka, duhai sekiranya aku tidak dijadikan”. Lalu ia bertanya pada malaikat Izrail: “Minuman apakah yang akan kau berikan padaku dan dengan siksa apakah yang akan kau timpakan kepadaku?”
Malaikat Izrail pun menjawab: “Dengan minuman dari dari neraka Ladha dan serupa dengan siksa ahli neraka dan berlipat-lipat ganda”, maka bergulingan iblis laknatullah di tanah sambil menjerit sekeras suaranya, kemudian berlari ketakutan dari barat ke timur dan patah balik dari timur ke barat dan sampai ke tempat mula-mula ia diturunkan ke muka bumi ini.


Maka malaikat Zabaniyah AS pun menghadang iblis laknatullah dengan bantolan-bantolan dari neraka Ladha. Bumi ini bagaikan bara api, sedang iblis laknatullah dikerumuni oleh malaikat Zabaniyah dan menikamnya dengan bantolan-bantolan dari neraka itu.
Tatkala iblis laknatullah mula merasai sakratul maut maka dipanggil nabi Adam AS dan Siti Hawa untuk melihat keadaan iblis laknatullah itu, maka bangkitlah keduanya untuk menyaksikannya. Sesudah melihat, maka keduanya berdoa: “Ya Tuhan kami, sungguh engkau telah menyempurnakan nikmatMu pada kami”.

Kisah Iblis dipaksa Bertemu dengan Rasullullah s.a.w

Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas:

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:
"Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku. "

Rasulullah bersabda : "Tahukah kalian siapa yang memanggil?"

Kami menjawab : "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."

Beliau melanjutkan, "Itu iblis, laknat Allah bersamanya."

Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah"

Nabi menahannya :" Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, fahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."

Ibnu Abbas RA berkata: Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang tua yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi..

Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad.... Salam untukmu para hadirin..."

Rasulullah SAW lalu menjawab : "Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu? "

Iblis menjawab : "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun kerana terpaksa."

"Siapa yang memaksamu? "

"Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:

"Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."

"Oleh kerana itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"

Iblis segera menjawab: " Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."

"Siapa selanjutnya? "

"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."

"Lalu siapa lagi?"

"Orang Alim dan wara' (Loyal)"

" Lalu siapa lagi?"

"Orang yang selalu bersuci."

"Siapa lagi?"

"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain."

"Apa tanda kesabarannya? "

" Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang - orang yang sabar."

"Selanjutnya apa?"

"Orang kaya yang bersyukur."

"Apa tanda kesyukurannya ?"

"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya ."

"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"

"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."

"Umar bin Khattab?"

"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. "

"Usman bin Affan?"

"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ."

"Ali bin Abi Thalib?"

" Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mahu melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak solat?"

"Aku merasa panas dingin dan gementar. "

"Kenapa?"


"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 darjat."

"Jika seorang umatku berpuasa?"

"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka ."

"Jika ia berhaji?"

"Aku seperti orang gila. "

"Jika ia membaca al-Quran?"

"Aku merasa meleleh laksana timah di atas api."

"Jika ia bersedekah?"

"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

"Mengapa jadi begitu? "

"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya... Iaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."

"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"

"Suara kuda perang di jalan Allah."

"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"

"Taubat orang yang bertaubat."

"Apa yang dapat membakar hatimu?"

"Istighfar di waktu siang dan malam."

"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"

"Sedekah yang diam - diam. "

"Apa yang dapat menusuk matamu?"

"Solat fajar."

"Apa yang dapat memukul kepalamu? "

"Solat berjamaah."

"Apa yang paling mengganggumu? "

"Majlis para ulama."

"Bagaimana cara makanmu?"

"Dengan tangan kiri dan jariku."

"Dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?"

"Di bawah kuku manusia."

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"

"Pemakan riba."

"Siapa sahabatmu?"

"Penzina."

"Siapa teman tidurmu?"

"Pemabuk.."

"Siapa tamumu? "

"Pencuri."

"Siapa utusanmu?"

"Tukang sihir."

"Apa yang membuatmu gembira?"

"Bersumpah dengan cerai."

"Siapa kekasihmu? "

"Orang yang meninggalkan solat jumaat"

"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu? "

"Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja."

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu. "

Iblis segera menimpali :" Tidak , tidak.. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau boleh berbahagia dengan umatmu, sementara aku boleh masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak boleh melihatku.

Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang boleh membaca dan tidak boleh membaca, yang durjana dan yang soleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?"

"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku boleh pastikan bahawa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."

Iblis Dibantu oleh 70000 anak - anaknya

Tahukah kamu Muhammad, bahawa aku mempunyai 70000 anak.. Dan setiap anak memiliki 70000 syaitan.

Sebahagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebahagian untuk menggangu anak - anak muda, sebahagian untuk menganggu orang - orang tua, sebahagian untuk menggangu wanita - wanita tua, sebahagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada solat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu solat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia khabarkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaitan juga berkata, "Keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya.

Mereka, anak - anakku selalu meyusup dan berubah dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? Bahawa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.

Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah makhluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahawa aku benar-benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan isterinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hanya kerana satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka lalai semasa solat. Setiap ia hendak berdiri untuk solat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu, maka solat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia solat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu',

Dia pun menoleh. Pada masa itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'solatmu tidak sah'.

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam solatnya akan dipukul.

Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Dia pun solat seperti ayam yang mematuk beras.

Jika dia berhasil mengalahkanku dan dia solat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga dia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahawa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keldai.

Jika dia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga dia menguap dalam solat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan diapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan solat. Aku katakan padanya, 'kamu tidak wajib solat, solat hanya wajib untuk orang yang berkemampuan dan sihat. Orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau solat.'

Dia pun mati dalam kekafiran. Jika dia mati sambil meninggalkan solat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?

10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT


"Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?"

"10 macam"

"Apa saja?"

Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.

Allah berfirman, "Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji syaitan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)

Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan isterinya tanpa berlindung dengan Allah, maka syaitan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.

Aku minta agar boleh ikut bersama dengan orang yang menaiki kenderaan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan bilik mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara - saudara syaitan. " (QS Al-Isra : 27)

Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku boleh melihat manusia sementara mereka tidak boleh melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, "Silakan", aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : "Wahai muhammad, aku tak bolej menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya boleh membisikan dan menggoda."

Jika aku boleh menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun.

Sebagaimana dirimu, kamu tidak boleh memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

Jika kau boleh memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.

Kau hanya boleh menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat : "Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT " (QS Hud :118 - 119)

Juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata : " Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong."

Thursday 29 November 2012

KATA-KATA IMAM Al-GHAZALI


1. Apakah yang paling dekat dengan diri kita didunia.
Yang paling dekat dengan kita adalah MATI. "Sebab itu janji Allah bahawa yang hidup pasti akan mati" (Surah Ali Imran :185)

2. Apakah yang paling jauh dengan diri kita didunia.
Yang paling jauh dari kita jauh adalah MASA LALU. Walau dengan apa sekalipun kita tak akan dapat kembali kemasa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, esok dan 
hari-hari mendatang dengan perbuatan yang bersesuaian dengan Agama.

3. Apa yang paling besar didunia ini.
Yang paling besar didunia ini adalah HAWA NAFSU. "Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke Neraka." (Surah Al A'raf: 179)

4. Apakah yang paling berat didunia.
Yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH. "Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung ganang dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah s.n.w meminta mereka menjadi (khalifah)pemimpin didunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupinya dan sehingga ramai manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah" (Surah Al-Azab :72).

5. Apakah yang paling ringan didunia.
Yang paling ringan didunia adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita dengan mudah meninggalkan solat.

6. Apakah yang paling tajam didunia.
Yang paling tajam didunia adalah LIDAH. Kerana dengan lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Wednesday 28 November 2012

PENGERTIAN DOA

JANGANLAH KERANA KELAMBATAN MASA PEMBERIAN TUHAN KEPADA KAMU, PADAHAL KAMU TELAH BERSUNGGUH-SUNGGUH BERDOA, MEMBUAT KAMU BERPUTUS ASA, SEBAB ALLAH  MENJAMIN UNTUK MENERIMA SEMUA DOA, MENURUT APA YANG DIPILIH-NYA  UNTUK KAMU, TIDAK MENURUT  KEHENDAK KAMU, DAN PADA WAKTU YANG DITENTUKAN-NYA, TIDAK PADA WAKTU YANG KAMU TENTUKAN.

Apabila kita berkehendak mendapatkan sesuatu sama ada duniawi mahupun ukhrawi maka kita akan berusaha bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Jika usaha kita tidak mampu memperolehinya kita akan meminta pertolongan daripada orang yang mempunyai kuasa. Jika mereka juga tidak mampu membantu kita untuk mencapai hajat kita maka kita akan memohon pertolongan daripada Allah s.w.t,  menadah tangan ke langit sambil air mata bercucuran dan suara yang merayu-rayu menyatakan hajat kepada-Nya. Selagi hajat kita belum tercapai selagi itulah kita bermohon dengan sepenuh hati. Tidak ada kesukaran bagi Allah s.w.t untuk memenuhi hajat kita. Sekiranya Dia mengurniakan kepada kita semua khazanah yang ada di dalam bumi dan langit maka pemberian-Nya itu tidak sedikit pun mengurangi kekayaan-Nya. Andainya Allah s.w.t menahan dari memberi maka tindakan demikian tidak sedikit pun menambahkan kekayaan dan kemuliaan-Nya. Jadi, dalam soal memberi atau menahan tidak sedikit pun memberi kesan kepada ketuhanan Allah s.w.t. Ketuhanan-Nya adalah mutlak tidak sedikit pun terikat dengan kehendak, doa dan amalan hamba-hamba-Nya.

Dan Allah berkuasa melakukan apa yang di kehendaki-Nya. ( Ayat 27 : Surah Ibrahim )

Semuanya itu tunduk di bawah kekuasaan-Nya. ( Ayat 116 : Surah al-Baqarah ) 
Ia tidak boleh ditanya tentang apa yang Ia lakukan, sedang merekalah yang akan ditanya kelak. ( Ayat 23 : Surah al-Anbiyaa’ )

Sebahagian besar daripada kita tidak sedar bahawa kita mensyirikkan Allah s.w.t dengan doa dan amalan kita. Kita jadikan doa dan amalan sebagai kuasa penentu atau setidak-tidaknya kita menganggapnya sebagai mempunyai kuasa tawar menawar dengan Tuhan, seolah-olah kita berkata, “Wahai Tuhan! Aku sudah membuat tuntutan maka Engkau wajib memenuhinya. Aku  sudah beramal maka Engkau wajib membayar upahnya!” Siapakah yang berkedudukan sebagai Tuhan, kita atau Allah s.w.t? Sekiranya kita tahu bahawa diri kita ini adalah hamba maka berlagaklah sebagai hamba dan jagalah sopan santun terhadap Tuan kepada sekalian hamba-hamba. Hak hamba ialah rela dengan apa juga keputusan dan pemberian Tuannya.
 Doa adalah penyerahan bukan tuntutan. Kita telah berusaha tetapi gagal. Kita telah meminta pertolongan makhluk tetapi itu juga gagal. Apa lagi pilihan yang masih ada kecuali menyerahkan segala urusan kepada Tuhan yang di Tangan-Nya terletak segala perkara. Serahkan kepada Allah s.w.t dan tanyalah kepada diri sendiri mengapa Tuhan menahan kita dari memperolehi apa yang kita hajatkan? Apakah tidak mungkin apa yang kita inginkan itu boleh mendatangkan mudarat kepada diri kita sendiri, hingga lantaran itu Allah s.w.t Yang Maha Penyayang menahannya daripada sampai kepada kita? Bukankah Dia Tuhan Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang lagi Maha Mengetahui.

Tidakkah Allah yang menciptakan sekalian makhluk itu mengetahui (segala-galanya)? Sedang Ia Maha Halus urusan Tadbiran-Nya, lagi Maha Mendalam Pengetahuan-Nya. ( Ayat 14 : Surah al-Mulk )
Dialah yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, (dan Dialah jua) yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. ( Ayat 18 : Surah at-Taghaabun )
Apa sahaja ayat keterangan yang Kami mansuhkan (batalkan), atau yang Kami tinggalkan (atau tangguhkan), Kami datangkan ganti yang lebih baik daripadanya, atau yang sebanding dengannya. Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu? ( Ayat 106 : Surah al-Baqarah )

Allah s.w.t Maha Halus (Maha Terperinci/Detail), Maha Mengerti dan Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Allah s.w.t yang bersifat demikian menentukan buat diri-Nya yang apa sahaja yang Dia mansuhkan digantikannya dengan yang lebih baik atau yang sama baik. Dia boleh berbuat demikian kerana Dia tidak bersekutu dengan sesiapa pun dan Dia Maha Berkuasa.
 
Seseorang hamba sentiasa berhajat kepada pertolongan Tuhan. Apa yang dihajatinya disampaikannya kepada Tuhan. Semakin banyak hajatnya semakin banyak pula doa yang disampaikannya kepada Tuhan. Kadang-kadang berlaku satu permintaan  berlawanan dengan permintaan yang lain atau satu permintaan itu menghalang permintaan yang lain. Manusia hanya melihat kepada satu doa tetapi Allah s.w.t menerima kedatangan semua doa dari satu orang manusia itu. Manusia yang dikuasai oleh kalbu jiwanya berbalik-balik dan keinginan serta hajatnya tidak menetap. Tuhan yang menguasai segala perkara tidak berubah-ubah. Manusia yang telah meminta satu kebaikan boleh meminta pula sesuatu yang tidak baik atau kurang baik. Tuhan yang menentukan yang terbaik untuk hamba-Nya tidak berubah kehendak-Nya. Dia telah menetapkan buat Diri-Nya:

Bertanyalah (wahai Muhammad): “Hak milik siapakah segala yang ada di langit dan di bumi?” Katakanlah: “(Semuanya itu) adalah milik Allah! Ia telah menetapkan atas diri-Nya memberi rahmat.” (Ayat 12 : Surah al-An’aam )

Orang yang beriman selalu mendoakan:
“Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari azab  neraka”. ( Ayat 201 : Surah al-Baqarah )

Hamba yang mendapat rahmat dari Allah s.w.t diterima doa di atas dan doa tersebut menjadi induk kepada segala doa-doanya. Doa yang telah diterima oleh Allah s.w.t menapis doa-doa yang lain. Jika kemudiannya si hamba meminta sesuatu yang mendatangkan kebaikan hanya kepada penghidupan dunia sahaja, tidak untuk akhirat dan tidak menyelamatkannya dari api neraka, maka doa induk itu menahan doa yang datang kemudian. Hamba itu dipelihara daripada didatangi oleh sesuatu yang menggerakkannya ke arah yang ditunjukkan oleh doa induk itu. Jika permintaannya sesuai dengan doa induk itu dia dipermudahkan mendapat apa yang dimintanya itu.

Oleh sebab itu doa adalah penyerahan kepada Yang Maha Penyayang dan Maha Mengetahui. Menghadaplah kepada-Nya dan berserah diri kepada-Nya serta ucapkan, “Wahai Tuhanku Yang Maha Lemah-lembut, Maha Mengasihani, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana! Daku adalah hamba yang bersifat tergopoh gapah, lemah dan jahil. Daku mempunyai hajat  tetapi daku tidak mengetahui kesannya bagiku, sedangkan Engkau Maha Mengetahui. Sekiranya hajatku ini baik kesannya bagi dunia dan akhiratku dan melindungiku dari api neraka maka kurniakan ia kepadaku pada saat yang baik bagiku menerimanya. Jika kesudahannya buruk bagi dunia dan akhiratku dan mendorongku ke neraka, maka jauhkan ia daripadaku dan cabutkanlah keinginanku terhadapnya. Sesungguhnya Engkaulah Tuhanku Yang Maha Mengerti dan Maha Berdiri Dengan Sendiri”.

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dialah juga yang memilih (satu-satu dari makhluk-Nya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah berhak bagi sesiapapun memilih (selain dari pilihan Allah). Maha Suci Allah dan Maha Tinggilah keadaan-Nya dari apa yang mereka sekutukan dengan-Nya. { Ayat 68 : Surah al-Qasas }

KISAH PEMBUNUHAN SAYYIDINA UMAR

Beberapa hari sebelum terjadinya peristiwa yang menyayat hati ini, Abu Lu'luah seorang Majusi telah bertemu dengan beliau dan mengadu mengenai jumlah kharaj(macam cukai) yang dikenakan ke atasnya untuk dijelaskan kepada tuannya iaitu Mughirah bin Syu'bah agak tinggi. Kadar jumlah yang terpaksa dibayar ialah 4 dirham setiap hari yang mana Sayyidina Umar yang mendengar pengaduan ini mengatakan bahawa jumlah itu agak bersesuaian dan tidak terlalu membebankan. Ini berdasarkan kepada pendapatnya hasil daripada beberapa kerja yang dilakukan. Sebenarnya Sayyidina Umar memang boleh mempertimbang- kan rayuannya itu sebagaimana beliau berbuat demikian dengan mereka yang lain tetapi beliau tetap dengan pendiriannya bahawa kadar yang dikenakan tidak membebankan Abu Lu'luah. Apabila rayuannya itu tidak diterima oleh Sayyidina Umar maka dia terys berlalu dari situ dalam keadaan marah dan penuh perasaan dendam. Dia berniat dalam hati untuk membunuh Sayyidina Umar dan hanya menunggu masa yang sesuai untuk melaksanakan niat jahatnya itu. 

Akhirnya Sayyidina Umar mendapat berita mengenai niat jahat yang ingin dilakukan oleh Abu Lu'luah terhadap beliau. Beliau meminta pandangan Sayyidina Ali mengenai perkara ini lalu Sayyidina Ali berkata : "Adakah perlu kami mengawal engkau wahai Amirul Mukminin?". Jawab Sayyidina Umar dengan tegas : "Cukuplah Allah sebagai pengawal". Beliau tidak melantik pengawal khas bagi mengawal beliau daripada sebarang kemungkinan yang akan berlaku kerana beliau bimbang tindakan ini akan diikuti oleh khalifah selepas beliau nanti. Jika perkara ini berlaku akan menyebabkan orang yang dizalimi tidak lagi mampu menemui khalifah bagi mengadu sebarang masalah dengan mudah dan tidak payah melepasi pengawal terlebih dahulu. 

Pada suatu hari ketika Sayyidina Umar bersama para sahabat yang lain ingin mendirikan solat Subuh, Abu Lu'luah turut sama masuk ke masjid dan berada dicelah-celah para sahabat yang lain. Dia membawa pisau yang bermata dua dan terus mara menuju ke arah Sayyidina Umar. Apabila telah hampir maka dia terus meluru ke arah Sayyidina Umar lalu menikamnya sebanyak enam tikaman yang mana antara sala satunya terkena dibahagian perut Sayyidina Umar. Tikaman di bahagian perut inilah yang menyebabkan Sayyidina Umar gugur syahid. Setelah menikam Sayyidina Umar, Abu Lu'luah cuba lari tetapi ditahan oleh para sahabat yang lain. Apabila ditahan menyebabkan dia terus menggunakan pisaunya untuk menikam mereka yang cuba menangkapnya. Ini menyebabkan sebelas atau tiga belas orang sahabat gugur syahid dan yang lain ramai yang luka. Namun begitu para sahabat cuba juga untuk manangkap penjenayah yang kejam itu dan akhirnya Abdullah bin 'Auf az-Zuhri berjaya memegang bajunya dan terus menariknya sehingga dia rebah di atas lantai. Melihat dirinya telah terkepong dan tertangkap maka dia terus membunuh dirinya sendiri dengan menggunakan pisau ditangannya. Selepas itu Abdullah bin 'Auf terus memenggalkan kepala penjenayah itu. 
Berbalik kepada keadaan Sayyidina Umar di mana beliau terus rebah setelah ditikam. Para muslimin yang berada di situ terus memangku beliau dalam keadaan penuh kebimbangan. Beliau menyeru :" Adalah di kalangan kamu ini Abdul Rahman bin 'Auf?". Para muslimin menyahut : " Ya! ada wahai Amirul Mukminin". Beliau berkata :"Katakanlah kepadanya agar mengimamkan para muslimin dalam menunaikan solat Subuh!. Ia merupakan solat fardhu yang diwajibkan ketika ini". Inilah dia Sayyidina Umar yang begitu mementingkan kewajipan terhadap Allah daripada dirinya sendiri yang sedang berada dalam keadaan parah ketika itu. Adakah layak penganut syiah mengatakan bahawa beliau merupakan ahli neraka?. Siapaka mereka berbanding Sayyidina Umar?. 

Lalu Abdul Rahman bin 'Auf mengimamkan para muslimin dalam solat Subuh pada pagi itu. Manakala Abdullah bin Abbas bersama beberapa orang muslimin yang lain sibuk menguruskan Sayyidina Umar sehinggalah beliau diusung masuk ke rumahnya dan beliau ketika itu berada dalam keadaan koma. Setelah pagi telah meninggi maka beliau yang telah sedar daripada koma terus bertanya kepada para muslimin dikelilingnya : Adakah para muslimin telah mendirikan solat?". Jawab Ibnu Abbas :" Ya!". Kata Sayyidina Umar :" Tidak Islam bagi orang yang meninggal solat". Selepas itu beliau terus berwudhu' dan solat. Setelah selesai solat beliau terus berkata :" Wahai Abdullah bin Abbas! keluar dan tanya tentang siapakah yang cuba membunuhku?. Abdullah bin Abbas terus keluar dari rumah Sayyidina Umar dan bertanya mereka yang ditemuinya : " Siapakah yang menikam Amirul Mukminin?". Mereka memberitahu bahawa Abu Lu'luah yang telah melakukan perbuatan yang kejam itu terhadap Sayyidina Umar. Mendengar jawapan itu, lalu Abdullah bin Abbas terus kembali semula kepada Sayyidina Umar dan memberitahu beliau tentang orang yang menikamnya. Mendengar jawapan itu maka Sayyidina Umar terus berkata : " Alhamdulillah aku bersyukur kepada Allah yang mana tidak menjadikan orang yang menikamku sebagai orang yang akan mendakwaku di hadapan Allah nanti dengan tempat sujud yang disujudnya bagiNya sahaja". Maksud kata-kata beliau ialah beliau berasa lega kerana orang yang menikamnya bukan daripada kalangan muslim yang tidak berpuas hati dengannya. 

Beliau memanggil ahli perubatan pada masa itu yang mana ramai daripada kalangan mereka yang berada di Madinah datang untuk merawatnya. Mereka menyatakan bahawa kecederaan yang dihadapi oleh Sayyidina Umar agak parah dan tidak mampu dirawat lagi. Mendengar kata-kata ahli perubatan itu maka para muslimin berasa begitu sedih dan menangis kerana tidak lama lagi mereka akan berpisah dengan pemimpin yang adil dan tegas itu. Mendengar tangisan itu lalu beliau terus menegahnya. Ketika beliau meminum susu maka beliau dapat melihat bagaimana air susu yang putih itu keluar daripada kesan lukanya. Beliau merasa sudah sampai masanya untuk menemui Allah Tuhan Penciptanya. Beliau memandang kepada muslimin sekelilingnya lalu berpesan agar mereka bertaqwa kepada Allah dan mendirikan solat serta bersikap adil kepada rakyat. 

Dalam keadaan yang sugul itu para muslimin mencadangkan agar beliau menentukan khalifah selepasnya. Beliau menjawab kepada mereka :" Aku tidak akan membuatnya maka sesungguhnya orang yang lebih mulia daripadaku telah meninggalkan urusan ini(pemilihan) kepada muslimin maka Rasulullah S.A.W sendiri meninggalkan urusan ini. Sekiranya aku membuat pemilihan maka aku akan memilih orang yang lebih baik daripadaku iaitu Sayyidina Abu Bakar. Jika Abu Ubaidah bin Jarrah masih hidup(syahid dalam peperangan Mu'tah) nescaya aku akan melantiknya.Jika Salim maula Abu Huzaifah masih hidup nescaya aku akan melantiknya". Kemudian beliau memanggil Abdul Rahman bin 'Auf lalu berkata :"Aku mahu memberi sumpah setia kepadamu". Mendengar kata-kata Sayyidina Umar itu lalu Abdullah bin 'Auf bertanya :" Adakah engkau telah bermesyuarat dalam perkara ini?. Jawab beliau :"Demi Allah aku belum lagi berbuat demikian". Kata Abdul Rahman bin 'Auf :"Demi Allah aku tidak masuk campur dalam masaalh ini selama-lamanya". Perintah beliau :" Carilah kata putus sehingga aku boleh melantik daripada kalangan mereka yang telah dipilih oleh Rasulullah S.A.W yang mana baginda redha dengan mereka". Abdul Rahman bin 'Auf terus memanggil Sayyidina Ali, Sayyidina Uthman, Zubair bin al-Awwam dan Sa'ad bin al-Waqas. Dia berkata :" Tunggulah kehadiran saudaramu Talhah yang mana dia sekarang berada di luar Madinah dan jika tidak maka laksanakan urusan kamu". Dari sini kita dapat fahami bahawa masalah kepimpinan ini merupakan perkara yang besar dan tidak boleh dipandang ringan. Ia juga menunjukkan bahawa kepimpinan ini terlibat secara langsung dengan masalah agama bukannya sebagaimana dakwaan sesat golongan sekular bahawa agama suku politik suku. Jika benar dakwaan mereka mengapa masalah ini ditekankan oleh muslimin dan juga Sayyidina Umar yang berada dalam keadaan tenat ketika itu.Kita juga dapat menyaksikan bagaimana cara pemilihan seseorang khalifah itu tidak ditetapkan oleh syarak. Oleh itu semua cara termasuk sistem monarki yang dimulai oleh Kerajaan Umawiyyah dan mereka selepasnya adalah betul selagimana tidak bercanggah dengan syarak dan tidak menggugat pelaksanaan Islam secara menyeluruh bukannya secara juzu' tertentu sahaja dengan menafikan juzu' yang lain bagi menjaga periuk nasi dan kedudukan politik seseorang pemimpin. 

Subuh hari pertama bulan Muharram tahun 22 hijrah menyaksikan kesyahduan suasana apabila Sayyidina Umar menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam usia 63 tahun iaitu sama dengan umur Rasulullah S.A.W dan Sayyidina Abu Bakar ketika kewafatan keduanya. Selepas jenazah beliau selesai diurus maka Suhaib ar-Rumi telah mengimamkan para muslimin dalam menyembahyangkan jasad yang mulia ini. Beliau dikebumikan dalam bilik Sayyidatina 'Aisyah selepas mendapat keizinannya. Maqam beliau berada berhampiran maqam Rasulullah S.A.W dan Sayyidina Abu Bakar. Pada hari itu juga para ahli majlis Syura telah bermesyuarat dan sebulat suara melantik Sayyidina Uthman bin al-'Affan sebagai khalifah ar-rashid yang ketiga menggantikan Sayyidina Umar al-Khattob al-Faruq sebagai pemimpin Daulah Islamiah.